Meski di beberapa daerah di Indonesia masih tinggi, secara nasional, status gizi di Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan.
Fakta di Indonesia menunjukkan bahwa 1 dari 2 ibu hamil mengalami anemia dan kekurangan nutrisi mikro seperti zat besi dan asam folat.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko mengatakan, generasi milenial dan generasi Z dengan status gizi yang baik, memiliki potensi menjadi SDM unggul dan berdaya saing di masa depan.
Survei Status Gizi Indonesia tahun 2019 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat prevalensi stuntingnya masih diatas 40 persen, tertinggi di Indonesia.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat prevalensi stunting di Indonesia masih 21,6% pada 2022.
Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 (SSGI 2022), angka prevalensi stunting di DKI Jakarta sudah di angka 14 persen dari total balita 799 ribu.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat jumlah bayi di bawah lima tahun (balita) di Jakarta mencapai sekitar 790 ribu.